Menentukan Harga Jual Menu Restoran: Faktor dan Metodenya

Menentukan Harga Jual Menu Restoran: Faktor dan Metodenya

Menentukan harga jual menu restoran merupakan langkah krusial. Karena itu, Anda wajib melakukan perhitungan secara tepat supaya menghasilkan harga terjangkau bagi konsumen tanpa menyebabkan kerugian pada bisnis. Bila merasa kesulitan, Anda dapat memanfaatkan aplikasi kasir restoran dari ESB untuk membantu.

Aplikasi kasir dari ESB merupakan aplikasi berbasis kecerdasan artifisial yang dikhususkan untuk ekosistem bisnis kuliner. Fitur-fitur yang disertakan pun beragam, mulai dari pengaturan pesanan hingga manajemen keuangan restoran. Tentu, termasuk membantu menentukan dan memodifikasi harga yang pas.

Faktor-Faktor dalam Menentukan Harga Jual Menu Restoran

Sebelum menggunakan bantuan aplikasi, Anda perlu memahami faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan harga jual berikut ini.

  • Biaya total bahan baku untuk produksi. Misalnya, untuk membuat menu rendang, Anda perlu menghitung daging sapi, bumbu, santan, dan kondimen bahan lainnya.
  • Biaya tenaga kerja. Selain bahan baku, upah atau gaji tenaga kerja juga harus Anda penghitungkan. Bukan hanya gaji pokok, tapi juga tunjangan dan biaya lembur.
  • Biaya eksternal mencakup sewa tempat, peralatan, pemasaran, biaya operasional, dan lainnya di luar bahan baku dan upah pekerja.
  • Perkiraan margin keuntungan yang Anda harapkan.
  • Kemampuan finansial target pasar juga harus Anda pertimbangkan dalam menentukan harga jual menu. Jika menyasar kalangan biasa, tentu harga tidak bisa terlalu tinggi.
  • Harga yang ditawarkan kompetitor dapat menjadi perbandingan supaya Anda tidak mematok harga terlalu jauh yang berujung kehilangan target pasar.

Metode Penentuan Harga Menu

Setelah mengetahui dan memahami masing-masing faktor pertimbangan di atas, berikut adalah cara untuk menentukan harga jual menu restoran yang tepat.

1. Metode Berdasarkan Biaya Makanan (Food Cost Percentage)

Persentase biaya makanan alias food cost percentage merupakan perbandingan antara biaya bahan baku yang digunakan untuk membuat hidangan dengan harga jualnya dalam bentuk persentase. Idealnya persentase mencapai 25-40%. Berikut rumusnya.

Harga Jual = Total Bahan Baku / Persentase Biaya Makanan

Contoh: Pembuatan menu nasi goreng menelan biaya Rp5.000,00 dan Anda menginginkan persentase biaya makanannya 30%.

Harga Jual = Rp5.000,00 / 0.30 = Rp16.666,67 – pembulatan menjadi Rp17.000,00.

2. Metode Berdasarkan Margin Keuntungan Kotor (Gross Profit Margin)

Gross profit margin merupakan persentase keuntungan dari penjualan setelah dikurangi Harga Pokok Penjualan (HPP). Berikut rumusnya.

Harga Jual = Biaya Bahan Baku / (1 – Margin Keuntungan Kotor)

Contoh untuk menu pasta dengan target margin laba kotor 60%.

HPP per porsi: Rp20.000,00.

Harga Jual = Rp20.000,00 / (1 – 0.60) = Rp20.000,00 / 0.40 = Rp50.000,00

3. Metode Berdasarkan Nilai yang Dirasakan (Value-Based Pricing):

Perhitungan ini cocok untuk restoran yang menyajikan hidangan premium atau memiliki konsep unik yang tidak diperoleh konsumen di tempat lain. Anda bisa menaikkan harga 20-30% dari menu serupa di pasaran untuk mendapatkan harga jual yang pas.

Sudah Bisa Menghitung Harga Jual Menu dengan Tepat?

Bila merasa kesulitan menentukan harga jual menu restoran melalui cara-cara di atas, Anda bisa mengandalkan aplikasi kasir restoran ESB sebagai bantuan. Melalui fitur pembelian bahan baku dan kasir, Anda bisa menghitung harga jual secara akurat dengan lebih cepat.

Jika sudah mengintegrasikan bisnis kuliner dengan aplikasi berbasis AI dari ESB, maka pelayanan pasti lebih cepat, penjualan meningkat, dan manajemen finansial dapat diatur dengan tepat. Ayo, unduh dan install sekarang juga!